VIVAnews - Ribuan rakyat mengantar kepergian jenazah Vaclav Havel menuju Kastil Praha. Iring-iringan panjang ini menandai dimulainya prosesi berkabung nasional selama tiga hari di Republik Ceko.Peti mati berisi jenazah Havel diangkut dengan kereta jenazah dan diikuti oleh keluarganya serta ribuan rakyat yang sebagian besar memakai baju hitam. Dilansir dari kantor berita BBC, Rabu 21 Desember 2011, rakyat bertepuk tangan di sepanjang jalan yang dilewati kereta jenazah, "Rute Kerajaan".
Iring-iringan melewati jalan yang membelah jantung Kota Tua Praha, melewati Jembatan Charles yang dibangun pada abad 14 hingga ke istana di atas bukit. Disebut Rute Kerajaan, karena rute ini digunakan para raja dan pemimpin Ceko selama berabad-abad.
Di barak penjaga istana, peti diselimuti bendera Republik Ceko dan ditempatkan di sebuah kereta senjata. Kereta ini ditarik oleh enam kuda didampingi para tentara berseragam seremonial hingga ke Istana Praha.
Havel rencananya akan dimakamkan dalam sebuah upacara kenegaraan pada hari Jumat di Katedral St Vitus di Praha. Pemakanannya akan menjadi pemakaman negara pertama yang digelar secara independen, dan akan dihadiri para pemimpin dunia.
Presiden pertama Republik Ceko Vaclav Havel meninggal dunia pada Minggu akibat sakit berkepanjangan yang dideritanya. Dalam usia 75 tahun.
Prestasi terbesar sastrawan ini adalah memimpin Revolusi Beludru. Perlawanan yang berhasil menumbangkan sistem komunis Soviet secara damai, tanpa pertumpahan darah.
Di bawah kepemimpinannya, Cekoslovakia menjadi dua negara, Ceko dan Slovakia pada 1993, juga tanpa kekerasan.
Pujian atas Havel di akhir hidupnya disampaikan sejumlah pemimpin dunia. Kanselir Jerman Angela Merkel, salah satunya. Ia menyebut presiden pertama Republik Ceko itu sebagai warga Eropa yang hebat. "Perjuangannya untuk kebebasan dan kemanusiaan sama dengan rasa kemanusiaannya, tak mudah dilupakan," kata Merkel. (art)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar